Pringsewu – Mendengar kata diorama yang orang ingat adalah sejenis benda miniatur yang menggambarkan suatu pemandangan atau suatu adegan, dan biasanya terdapat di dalam museum. Kabupaten Pringsewu saat ini sudah mempunyai sebuah wisata berupa diorama yang letaknya di Jalan Bumi Ratu, Pagelaran, Kabupaten Pringsewu,
Namun diorama seperti apakah itu ? sedangkan kebanyakan orang tidak mengetahui adanya museum di daerah Kabupaten Pringsewu.
Digagas dan dikelola oleh Nurmahdi (46), Diorama Pringsewu ternyata menampilkan dokumentasi kondisi dari nol (0) Bendungan Way Sekampung sebelum dibangun. Diorama tersebut memiliki bangunan yang di dalamnya terdapat miniatur pembangunan, dokumentasi-dokumentasi berupa proses pembangunan bendungan; sejarah pringsewu; dan dokumentasi Kepala Daerah Pringsewu, selain itu ada juga studio audio-visual yang menjadi sorotan edukasi terkhususnya bagi para pelajar.
Penggagas dan pengelola Diorama Way Sekampung yang sekaligus menjadi Humas pembangunan Bendungan Way Sekampung, Nurmahdi menjelaskan bahwa bendungan dan diorama Way Sekampung ini sudah ada sejak kurang lebih 4 tahun lamanya. Inspirasi didirikannya sebuah diorama di sekitar Bendungan Way Sekampung muncul saat beliau bertemu dengan Kang Dedi Mulyadi yang pada saat itu menjabat sebagai Bupati Purwakarta periode 2013–2018, dimana di daerah tersebut juga terdapat sebuah bendungan yang bernama Jatiluhur . Pada saat itulah beliau langsung mendapat dukungan oleh Bapak Bupati Pringsewu H. Sujadi, untuk dibuatkan sebuah diorama kecil di Pringsewu.
Bangunan diorama tersebut memiliki beberapa tujuan yang bertahap, yaitu pada awalnya sebagai pusat ruang informasi seputar pembangunan Bangunan Way Sekampung yang dikarenakan kondisi pada saat itu masih dalam masa pembangunan, dan menurut aturan K3 warga sekitar yang ingin melihat perkembangan proses pembangunan tidak diperbolehkan untuk memasuki wilayah konstruksi tersebut, maka supaya warga tidak kecewa di dalam bangunan diorama tersebut disediakan transparansi berupa booklet, foto-foto dokumentasi proses pembangunan, beserta miniaturnya.

Pada tahap selanjutnya tepatnya di tahun kedua, selain sebagai ruang informasi diorama juga dialihfungsikan sebagai pusat edukasi bagi para pelajar di bidang audio-visual melalui Channel YouTube Sulampring TV. Di dalam diorama terdapat dua ruangan studio, di antaranya studio musik dan studio Sulampring TV yang telah banyak mengadakan program acara bincang santai yang kebanyakan di antaranya adalah orang penting dalam pemerintahan seperti Kementerian PUPR, Kementrian Olahraga, Kementerian Pariwisata, selain itu beberapa artis juga sempat mengisi program yang diadakan, seperti Yuma Wiranatakusumah pemain offroad, Youtubers dll.

Kemudian memasuki tahun ketiga, diorama mulai mengadakan penataan tempat pariwisata yang akan didirikan di sekitar area genangan Bendungan Way Sekampung yang mencakup 3 pekon, untuk mengangkat kemajuan daerah dalam perkembangan pariwisata. Setelah memasuki tahun keempatnya, Diorama Pringsewu mulai mewujudkan membangun tempat wisata. Setelah bendungan jadi akan ada lagi diorama khusus yang berada di Menara Pandang.
Sejak saat itu diorama telah banyak dikunjungi oleh para pelajar dan mahasiswa baik dari dalam dan luar daerah, tidak hanya itu tokoh-tokoh pemerintahan seperti Rini Mariani Soemarno atau biasa dikenal Rini Soemarno, yang merupakan Menteri Badan Usaha Milik Negara dalam Kabinet Kerja periode 2014–2019 juga pernah mengunjungi tempat tersebut, kunjungan juga sering kali dilakukan oleh Bupati Kabupaten Pringsewu H. Sujadi Saddat.
Jika ingin berkunjung ke sana akses dan jalan yang disediakan sangat mudah, dari arah Bandar Lampung akan melewati Pasar Induk Pringsewu di Jalan Ahmad Yani/ Jalan Jendral Sudirman sekitar 6 Km menuju Jalan Merdeka yg ada di sisi kanan jalan, kemudian belok kanan ke Jalan Merdeka, sekitar 850 m menuju ke Jalan Bumi Rejo, setelah 1.2 km akan sampai di Diorama Pringsewu. Kemudian dari arah pasar Pagelaran hanya sekitar 4.7 km ke arah timur di Jalan Patoman menuju Jalan Merdeka.
Diorama Way Sekampung, Jalan Bumi, Bumi Ratu, Pagelaran, Kabupaten Pringsewu, Lampung
Colaborator
Penulis Artikel: Agustina Suryati
Editor: M Adita Putra
Discussion about this post