Lampung Selatan – Seperti namanya “Gunung Batu” yaitu terdapat bongkahan batu yang menyerupai gunung pada umumnya. Jenis batunya sendiri yaitu batu granit sedangkan ukurannya bervariatif mulai dari kecil, sedang dan besar sekali pun ada di sini. Sejarah terbentuknya gunung batu ini memiliki beberapa versi, versi yang pertama menyatakan bahwa gunung batu ini terbentuk secara alami dan versi yang kedua menyatakan bahwa terbentuknya karena akibat letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883.
Gunung Batu resmi menjadi tempat objek wisata pada tanggal 09 September 2019 dan diresmikan langsung oleh Bupati Kabupaten Lampung Selatan dan Kepala Desa Srikaton. Alamat lokasinya berada di Jalan Lintas Gunung Batu, Desa Srikaton, Kecamatan Tanjung Bintang, Kabupaten Lampung Selatan. Jaraknya dari Kota Bandar Lampung 28 km atau memakan waktu sekitar 1 jam kurang.
Wisata Alam Gunung Batu dikelola resmi oleh Kelompok Sadar Wisata (pokdarwis) yang bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Desa Srikaton. Pokdarwis sendiri merupakan lembaga kelompok masyarakat yang dibentuk untuk menjalankan kepariwisataan di Desa Srikaton serta bisa menciptakan sapta pesona. Pokdarwis Wisata Gunung Batu disahkan pada 10 Oktober 2019. Agar keberadaan kepariwisataan Gunung Batu bisa berjalan dengan baik dan kondusif, maka diadakan kerja sama dengan BUMBDES Srikaton.
Jam operasional wisata Gunung Batu sendiri mulai buka pukul 09.00 WIB dan tutup menjelang Maghrib pukul 17.30 WIB. Tempat ini menjadi primadona bagi pecandu selfie dan fotografi karena keunikan serta keindahannya yang sangat menajubkan. Keindahan yang ditawarkan pengunjung berupa batu-batu granit yang sangat besar, panorama hijaunya pepohonan dan pesona matahari terbit hinggga tenggelam.
Batuan di sini tersusun mulai dari ukuran batuan kecil hingga batuan yang sangat besar. Bahkan di Gunung Batu Tanjung Bintang ini terdapat batu yang melebihi rumah pada umumnya. Batu batuan tersebut menghiasi di setiap sisi bukit gunung batu, hal ini menambah kesan eksotis bagi wisatawan yang berkunjung ke sini.
Terkait biaya tiket masuk wisata ini pun sangat terjangkau, tidak bikin kantong jebol yang pasti. Pengunjung hanya merogoh kocek Rp 10.000 per motor sedangkan untuk mobil Rp 15.000 sudah termasuk supir dan biaya parkir, jika ada selain supir dikenakan Rp 3.000 per orang.
Semua fasilitas dan yang ada di wisata ini bisa kita nikmati secara gratis tak terkecuali spot foto instagramable dan super kece. Hanya saja pengunjung yang ingin memakai pondokan/gazebo, maka akan dikenakan biaya sewa mulai dari Rp 15.000- Rp 25. 000.
Di lokasi, pengunjung bisa menikmati fasilitas yang ada seperti halnya tempat wisata yang lain yaitu adanya toilet, musola, pondokan, warung jualan, dan jogging track. Namun tak hanya itu, di bagian puncak Gunung Batu ini juga dibangun berupa spot foto serta rumah pohon yang berkonsep kekinian dan Instagramble. Selain bisa menikmati pemandangan alam yang indah, di sini juga pengunjung bisa menggunakan tempat ini sebagai lokasi fotografi, fotografi, syuting film, foto prewedding, dan lain sebagainya.
Tak ketinggalan juga selain menjadi tempat wisata, Gunung Batu ini sering sekali dijadikan lokasi berbagai kegiatan seperti family gathering, arisan, reunian, senam bersama dan berbagai event lainnya. Di sini juga tersedia jogging track untuk para pengujung untuk melakukan olahraga ditambah lagi adanya tanaman hias yang disisi kanan kirinya sehingga memberikan suasana segar dan sejuk.
Tips bagi pengunjung yang ingin berkunjung ke Gunung Batu Tanjung Bintang ialah dilarang keras untuk tindakan vandalisme di batuan tersebut dan sangat disarankan untuk para orang tua menjaga buah hatinya saat nanti sudah di atas batu tersebut. Karena batuan tersebut tinggi, dikhawatirkan akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Terakhir, jika ingin ke atas batu apalagi saat hujan diharapkan untuk hati-hati saat menaikinya. Karena batu ini saat tidak hujan saja sudah licin, apalagi saat turun hujan kita menaikinya.
Jalan Lintas Gunung Batu, Desa Srikaton, Kecamatan Tanjung Bintang, Kabupaten Lampung Selatan.
Colaborator
Penulis Artikel: M Abid Rabbani
Editor: M Adita Putra
Discussion about this post