Lampung Timur – Bergerak dari komunitas, Roemah Kreo menyediakan tempat tongkrongan bertemakan nostalgia berkolaborasi dengan menu trendi. Berawal dari rumah tua yang ditinggalkan penghuninya, sekelompok pemuda Desa Sumber Gede, Kecamatan Sekampung, memanfaatkan rumah tua menjadi tempat tongkrongan yang asik dengan tempat yang bertemakan rumah jadul tetapi menghadirkan menu yang kekinian.
Tidak hanya dari segi bangunan yang tua, barang-barang interior yang ditawarkan di tempat tongkrongan ini terkesan membuat kita bernostalgia kembali ke zaman dulu. Seperti tempat duduk, televisi tabung, radio pita, gerabah dan guci-guci tua yang membawa suasana pengunjung ditempat serasa kembali ke masa lalu.
Meskipun terkesan jadul menu yang ditawarkan di tempat ini bisa dikatakan sudah kekinian. Menu yang ditawarkan tidak kalah variatif dengan menu yang ditawarkan di cafe-cafe atau angkringan seperti pada umumnya. Di Roemah Kreo pengunjung bisa memesan makanan yang disediakan di tempat ini seperti indomie goreng telor, bakso bakar atau goreng, berbagai macam varian sosis, otak-otak, cireng, tempe mendoan. Selain makanan, minuman yang ditawarkan di tempat ini tidak kalah variatifnya, seperti kopi hitam kreo dengan gula aren, es kopi susu kreo, lemon tea panas, josu, teh tarik, susu jahe, cappucino panas atau dingin, milo panas dan masih banyak lagi.

Menu di Roemah Kreo | M Danil Prayoga 

Roemah Kreo yang berdiri pada tahun 2020 buka mulai pukul 10 pagi sampai jam 12 malam berlokasi di Desa Sumber Gede, Kecamatan Sekampung, Lampung Timur. Berjarak 17 kilometer dari Kota Metro, lokasi ini dapat ditempuh dengan waktu 40 menit. Didominasi oleh anak muda, tempat nongkrong ini juga sering menampilkan hiburan seperti akustik, nonton bareng, perlombaan game mobile dan event hunting fotografi. Dikarenakan dibentuk dari organisasi kepemudaan, tempat nongkrong ini dibuat sebagai tempat berbincang dan tempat ngumpulnya anak-anak yang ingin berkarya dengan berbagai macam hobi.

Roemah Kreo memiliki suasana yang asri khas pedesaan. Lingkungan yang nyaman membuat kaum milenial merasa betah untuk nongkrong sembari bercerita. Miftahul Rohman atau yang biasa disapa Mas Tiwul menerangkan, konsep awal pembuatan tempat tongkrong ini berawal dari minat para pemuda untuk membuat wadah organisasi Yang berkecibung dalam dunia seni, mulai dari music, seni karya tangan, fotografi dan hobi lainnya. Mas Tiwul berharap dengan berdirinya Roemah Kreo bisa menjadi tempat bernaungnya pemuda pemudi desa untuk dapat berkreasi sembari nongkrong.
Desa Sumber Gede, Kecamatan Sekampung, Lampung Timur
Colaborator
Penulis Artikel: M Danil Prayoga
Editor: Ratih Purwaningsih
















